“Stunting bukan hanya berdampak saat ini, tetapi juga jangka panjang. Ini menyangkut masa depan anak-anak kita, menyangkut kualitas generasi mendatang,” ujar Wakil Bupati. Pemerintah Kabupaten Murung Raya, tambahnya, telah memiliki payung hukum melalui Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2020 tentang Aksi Percepatan Penanggulangan Stunting Tahun 2019-2025 yang menekankan langkah komprehensif, cepat, komunikatif, transparan, peka budaya, dan akuntabel.
Rahmanto juga mengapresiasi peran aktif para kepala desa dan KPM yang hadir. “Kehadiran Bapak/Ibu adalah wujud nyata komitmen untuk menjadi ujung tombak pembangunan manusia di tingkat desa. KPM adalah mata dan telinga pemerintah dalam percepatan penurunan stunting,” tegasnya. Ia berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas kader, menyamakan persepsi, dan menyusun strategi yang lebih efektif agar para kader makin percaya diri dan menjadi agen perubahan.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 137 lebih peserta, terdiri dari para kepala desa dan kader pembangunan manusia dari seluruh wilayah Kabupaten Murung Raya.
Pada kesempatan tersebut, kegiatan resmi dibuka dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim oleh Wakil Bupati. “Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar, khususnya bagi masa depan anak-anak di Kabupaten Murung Raya,” tutupnya.
Sebelumnya, laporan kegiatan disampaikan oleh Jimsuat, SE., M.AP selaku Sekretaris Dinas PMD. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, yakni:
Febriana, membahas masalah gizi,
Diana Savitri, TAPM Kabupaten (P3MD) yang menyampaikan strategi pendampingan desa,
Langga Kawanti, AMG, SKM, memaparkan percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif.
Acara ini menjadi bagian dari upaya fasilitasi konvergensi program di desa, termasuk pemanfaatan dana desa untuk kegiatan pembangunan yang berdampak langsung pada pencegahan stunting, sejalan dengan program unggulan Kartu Hebat.
Murung Raya Hebat Semakin Maju, Semakin Sejahtera.
0 Komentar