Acara turut dihadiri jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Murung Raya, Kapolres, perwakilan Kodim Muara Teweh, Kepala Distanak, Kadis Koperasi dan UMKM, para penyuluh pertanian, serta perwakilan kelompok tani penerima.
Dalam laporannya, Sekretaris Distanak, Humirus Elmar, menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi tahap I ini disalurkan kepada 13 kelompok tani di Desa Danau Usung dan Desa Bahitom, Kecamatan Murung, dengan total kebutuhan pupuk sebagai berikut:
Urea: 764 ton
NPK: 609 ton
Adapun harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi ditetapkan:
Urea: Rp 2.250,- per kg atau Rp 112.500,- per sak
NPK: Rp 2.300,- per kg atau Rp 115.000,- per sak
Sementara harga pupuk nonsubsidi di pasaran berkisar:
Urea: Rp 600.000,- per sak
NPK: Rp 900.000,- per sak
Pupuk bersubsidi tahap I ini didistribusikan melalui distributor resmi PT. Perdagangan Indonesia dengan kios penyalur Kios Tani Mekar Sari. Jumlah pupuk yang didatangkan untuk tahap I ini mencapai:
NPK: 198,3 ton
Urea: 75,8 ton
Dalam sambutannya, Bupati Heriyus yang dibacakan Plt. Sekda menegaskan bahwa sektor pertanian, peternakan, dan perikanan merupakan tulang punggung perekonomian daerah. Pemerintah daerah berkomitmen penuh dalam mendukung petani melalui ketersediaan pupuk bersubsidi.
"Saya menghimbau agar pupuk ini digunakan seefisien mungkin sesuai rekomendasi teknis penyuluh untuk meningkatkan produktivitas lahan. Kita harus bersama-sama mengawasi distribusi agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan," tegasnya.
Kegiatan ini juga mendukung program ketahanan pangan daerah, termasuk swasembada jagung seluas 159 ha, padi gogo 5.569,05 ha, dan cetak sawah baru seluas 1.527 ha di berbagai kecamatan.
Acara Distanak ini ditutup dengan doa bersama sebagai harapan agar pupuk yang disalurkan dapat memberikan hasil panen yang melimpah dan mendukung kemandirian pangan Kabupaten Murung Raya
0 Komentar